Jumat, 10 Juni 2011

Judul : "LOVE STORY OF PAIJO" Vol 1

¤Secangkir Kopi¤

Krik..krik..krikk...
Terdengar pasukan jangkrik sedang asik mengingkrik disetiap sudut warna gelap kebun pak sayid yang ada disamping kiri rumah paijo.
Dan paijo sedang menikmati malam ditemani secangkir kopi, memandang langit yang mengembangkan sayapnya dengan kilau cahaya bulan serta pijar-pijar bintang. Sungguh indah tiada tanding Kuasa Tuhan. "Tergetar pada mulut paijo puja puji syukur kepada Sang Pencipta".

Sruupuuutt...
Uhh..nikmatnya kopi malam ini. "Gumam paijo"
Yang sedari tadi matanya masih menatap langit meski sesekali matanya berkedip.
Paijo duduk dibangku yang terbuat dari bambu berbentuk mirip seperti bangku pantai yang sengaja ditempatkan didepan rumahnya untuk bersantai-santai atau bermalas-malasan dikala suntuk atau sekedar menghilangkan penat. Juga untuk menghabiskan malam bila tak mendapatkan pintu rumah alias mendapat ganjaran, tidak diizinkan masuk rumah sampai matahari terbit karena melanggar UU yang berlaku dikeluarganya.

Paijo adalah anak dari pasangan Bapak Sudiro dan Ibu Maryam. Paijo anak ke-4 dari 10 bersaudara. Melihat dari jumlahnya mungkin termasuk banyak tapi mungkin juga alasan Orang Jawa, "Banyak Anak Banyak Rejeki".
Begitu katanya !

Paijo Lahir di Tegal, letaknya di Desa Kepandean, paijo lahir bukan dirumah sakit, bukan juga dirumah dukun beranak. Tepatnya ketika paijo lahir yaitu diatas nampan biasa, bukan nampan emas atau nampan yang terbuat dari permata. Karena paijo memang lahir dari keluarga sederhana bukan dari keturunan keluarga Ningrat. Tapi itu bukanlah sesuatu yang dijadikan masalah bagi paijo. Karena bagi paijo, kita itu sama dimata Tuhan.
Kekayaan bukanlah Harta, dan Kedudukan bukanlah Kehormatan.
Kekayaan ada dihati dan kedudukan ada disurga. Hati seperti Rosul itulah Asset Negeri Surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar